Email kami : teknikkelautan@untan.ac.id

Sejarah

Sejarah Prodi Sarjana Teknik Kelautan

Program Studi Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (UNTAN) adalah salah satu program  studi mandat, yang resmi berdiri pada tanggal 10 Juli 2013 berdasarkan SK Nomor: 630/E.E2/DT/2013, dan mulai resmi beroperasi pada bulan September 2013. Nomor SK izin operasional adalah 43/M/Kp/III/2015 tanggal 20 Maret 2015.

Program Studi Teknik Kelautan sebagai bagian dari FT UNTAN adalah program studi yang berada pada posisi sentral dan masuk dalam pilar strategis riset nasional yang mencakup aspek kemaritiman, energi terbarukan, lahan basah dan pesisir, konservasi kawasan pesisir, perlindungan pantai, infrastruktur kawasan pesisir. Untuk itu, Prodi Teknik Kelautan FT UNTAN terus menjalani banyak pembenahan dan berupaya melakukan perbaikan internal secara kualitas dan kuantitas dalam kegiatan tridharma PT dalam periode 2019 hingga 2022. 

Fenomena  perubahan dan perkembangan yang positif tersebut tercermin dari penambahan dan perubahan dosen DTPS dan realisasi beberapa kerjasama MOU/PKS antara stakeholder dengan UPPS/Fakultas Teknik dan prodi Teknik Kelautan.  Penambahan jumlah doktor dan profesor pengampu mata kuliah pada UPPS /DTPS memberikan dampak signifikan pada peningkatan kualitas dan kuantitas tridharma, diantaranya  peningkatan jumlah publikasi ilmiah hasil penelitian dan pengabdian pada jurnal terakreditasi internasional/terindeks Scopus (Q1-Q3), buku ajar/referensi ber-ISBN, paten. Atmosfir akademik kegiatan kemahasiswaan juga tergambar pada terlaksananya kegiatan MBKM (kompetisi program PHP2D, Bina Desa, Wirausaha/Startup), dan banyaknya jumlah penerima beasiswa. 

Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa program studi Teknik Kelautan berada pada kuadran 1, yang artinya, faktor kekuatan (S) dan peluang (O) lebih dominan ketimbang faktor ancaman (T) dan kelemahan (W). Karena itu, strategi yang dilakukan adalah memanfaatkan danmengoptimalkan kekuatan (S) untuk mengambil keuntungan dari peluang (O) yang ada. Aspek peluang paling menonjol yang dapat dimanfaatkan adalah kolaborasi dengan stakeholder dan institusi di dalam dan luar negeri melalui skema pendanaan untuk peningkatan fasilitas tridharma seperti laboratorium dan peralatan benda uji/ alat eksperimen untuk laboratorium dan eksperimen di lapangan.

Tindak lanjut untuk mengatasi kekurangan pada aspek kelemahan secara cepat adalah dengan berkonsentrasi pada skala prioritas prodi mandat melalui peningkatan sarana-prasarana laboratorium, software, dan alat-alat praktikum teknik kelautan, penambahan jumlah penerima beasiswa. Peningkatan kerjasama dengan instansi untuk program magang, kerja praktek, serta integrasi pendidikan/pengajaran terhadap penelitian dan pengabdian, akan dapat memberikan jaminan kepastian lulusan mahasiswa prodi Teknik Kelautan serta dapat memudahkan dalam memberikan arah dan gambaran pekerjaan yang dapat dipilih. 

Hingga Saat ini, dosen tetap program studi (DTPS) Teknik Kelautan berjumlah 19 orang, terdiri dari berbagai latar belakang bidang ilmu. Dosen tetap program studi (DTPS) Teknik Kelautan memiliki kualifikasi profesor. Doktor (S3) dan S2 yang berasal dari lulusan dalam negeri (UGM, ITB, ITS, UNPAR)  dan luar negeri ( Jepang, Jerman, Australia, Malaysia ).

Selain itu DTPS Teknik Kelautan sudah banyak yang memiliki kualifikasi sertifikat insinyur profesional (IPM dan IPU) dan memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII).